Selasa, 15 Oktober 2013

FILIPINA ..... MENANGIS

Tiada Daya Anak Manusia...... disaat mendapat kerdipan peringatan dari Yang Maha Rabb....Subhanalloh....Astaghfirlloh HalAdziem....

INNALILLAHIWAINNA ILAIHI ROJIUN.......
 — feeling exhausted. (12 photos)

GREEN BAY

MENYIBAK RASA PENASARAN AKAN INDAHNYA GREEN BAY

cuaca begitu panas di pagi itu, selasa 8 okt kami bertravelling .... merajuk asa penasaran atas indahnya surga tersembunyi di Bumi blambangan,,, GreenBay berada di wilayah konservasi TN Meru betiri Rajekwesi.... masuk desa sarongan kec.Pesanggaran... ku dapati pesona alam anugrah Illahi,, kicauan burung, gelayutan orang utan,, serta ada historis of Indonesia,,, ada goa, banker peninggalan kolonial Jepang,,, serta ada bunga raflesia dengan diameter 40cm,, namun semua harus kita capai dengan medan alam yang cukup berat,, mendaki bukit terjal yang kanan kirinya adalah jurang... dan ada pula bangkai pesawat Kolonial belanda di pantai yang diperkirakan jatuh tahun 1924....

Jumat, 02 Maret 2012

Materi Sosio Antropologi


Tujuan perkuliahan
Sosio Antropologi
Untuk kalangan Sendiri

Mahasiswa dapat mengenal pengertian dan konsepsi dasar sosiologi pendekatan dan pemecahan masalah-masalah pendidikan mendasar konsep sosiologi. Masyarakat dan kelompok / jenis dan proses pembentukannya, interaksi atau kedudukan serta status sosial, Kebudayaan gerakan, Dinamika, Mobilitas sosial hingga masalah-masalah sosial di masyarakat.
Mengakaji tentang konsep-konsep dasar antropologi sebagai suatu dinamika kebudayaan sebagai dasar untuk memahami serta menghayati alam pikiran Indonesia, Keaneka ragaman dan perkembangan sosial masyarakat Indonesia.
Ò

Jumat, 08 Oktober 2010

Manfaat Laboratorium Sejarah sebagai media pengajaran ilmu sejarah di dunia pendidikan tinggi

Program kegiatan Laboratorium jurusan pendidikan sejarah, meliputi bidang pendidikan dan pengajaran, bidang penelitian, bidang kerjasama, dan bidang pengabdian kepada masyarakat. lebih jelas akan dipaparkan pada materi berikut

A. Program Kegiatan Bidang Pendidikan dan Pengajaran.
1. Program pengadaan media pendidikan
a. Bidang Pengadaan Media Pendidikan
  •  Dokumentasi data kesejarahan dalam bentuk film slide, foto, mikro film, dan audio visual atau video film.
  •  Pembuatan media Pendidikan.
  •  Pengadaan media Pendidikan.
  •  Pengadaan buku-buku penunjang.
b. Bidang Pengembangan Keterampilan Mahasiswa
  •  Penyelenggaraan pengajaran terbatas atau mikro teaching.
  •  Praktikum pembuatan media pendidikan.
  •  Pelatihan pengoperasian media pendidikan Sejarah dan Antropologi.
  •  Pelatihan penggunaan perangkat koleksi laboratorium.
  •  Pengembangan selanjutnya baru dalam proses penyempurnaan.
c. Bidang Pengembangan Keterampilan bagi Tenaga Fungsional Akademik
  •  Penataran, lokakarya dalam rangka pengembangan keterampilan prosen belajar mengajar.
  •  Penataran, lokakarya dalam rangka pengembangan keterampilan bidang studi tertentu..
  •  Menyediakan fasilitas bagi tenaga fungsional akademik untuk keterampilan proses belajar mengajar.
  •  Pengembangan yang mengacu bidang ini, baru dalam taraf pengembangan.
2. Program Kegiatan Luar
  • a. Melakukan studi banding di beberapa instansi, lembaga tertentu, dan badan-badan tertentu yang berkaitan erat dengan masalah pendidikan dan pengajaran sejarah dan Antropologi.
  • b. Mengundang dosen tamu, praktisi, tokoh masyarakat, guru-guru SMA, untuk melakukan dialog dalam rangka pengembangan pendidikan dan pengajaran Sejarah dan Antropologi dilapangan.
  • c. Kegiatan lain yang sifatnya mengacu proses pengembangan pendidikan dan pengajaran.
B. Program Kegiatan Bidang Penelitian.
1. Program Kegiatan Ilmiah.
a. Untuk Mahasiswa.
  •  Memberi teori dan praktek penelitian pada Mahasiswa.
  •  Membantu sarana dan prasarana pada Mahasiswa untuk melakukan penelitian.
  •  Memberikan pelayanan perbekalan pengetahuan, bimbingan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan Kecil maupun Kuliah Kerja Lapangan Besar, serta membimbing teknik dan cara pembuatan laporan Kuliah Kerja Lapangan.
  •  Pengembangan bidang sub lain baru dalam taraf pemantapan.
b. Untuk para Tenaga Fungsional Akademik.
  •  Membantu dan menyediakan sarana dan prasarana bagi para tenaga fungsional akademik untuk melakukan penelitian.
  •  Seminar, diskusi, ceramah untuk kepentingan penelitian.
  •  Pengembangan sub lain baru dalam taraf pemantapan.
2. Program Kegiatan Luar.
  • a. Mengadakan kerjasama dengan lembaga-lembaga lain untuk mengadakan perizinan, mengadakan penelitian bersama, dan informasi data kesejarahan.
  • b. Menjalin hubungan dengan pihak sponsor guna memperlancar program peneletian.
  • c. Pengembangan bidang kegiatan bagian lain baru dalam proses pemantapan.
C. Program Kegiatan Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat
1. Program Kegiatan Ke Dalam.
a. Untuk Mahasiswa.
  •  Mengadakan pengarahan, pembekalan teknis, pengabdian kepada masyarakat.
  •  Menyediakan sarana dan prasarana untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat.
  •  Kegiatan lain yang mengacu pada pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
b. Untuk para Tenaga Fungsional Akademik.
  •  Menyediakan sarana dan prasarana untuk melaksanakan program pengabdian pada masyarakat.
  •  Menyelenggarakan seminar, diskusi, ceramah, untuk kepentingan pengabdian kepada masyarakat.
  •  Kegiatan lain yang mengacu pada pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
2. Program Kegiatan Ke Luar.
a. Untuk Mahasiswa.
  •  Mengadakan aspirasi dalam bentuk pameran dan pertunjukan.
  •  Mengadakan pelayanan pendidikan dan pengajaran pada masyarakat.
  •  Lain-lain bentuk program kegiatan baru dalam tahap pengembangan.
b. Untuk para Tenaga Fungsional Akademik.
  •  Melakukan pelayanan guna memanfaatkan koleksi laboratorium pendidikan sejarah pada sekolah-sekolah dan masyarakat.
  •  Melakukan penyuluhan pada sekolah-sekolah dan masyarakat tentang pentingnya pelestarian peninggalan sejarah.
  •  Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga seperti kantor museum, suaka peninggalan sejarah dan purbakala, lembaga pengabdian masyarakat guna pengembangan peningkatan pelayanan pengabdian kepada masyarakat.
  •  Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat lainnya masih dalam proses pemantapan.

Jumat, 12 Februari 2010

Sarana berfikir ilmiah sebagai media Filsafat

Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. Pada langkah tertentu biasanya diperlukan sarana yang tertentu pula. Maka dari itu sebelum kita mempelajari sarana berfikir ilmiah maka kita perlu lebih dahulu menguasai langkah-langkah dalam kegiatan ilmiah. Dengan jalan ini maka kita akan sampai pada hakekat sarana yang sebenarnya, sebab sarana merupakan alat yang membantu kita dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Sarana berfifir ilmiah mempunyai fungsi-fungsi yang khas dalam kaitan kegiatan ilmiah secara menyeluruh.
Untuk dapat melakukan kagiatan berfikir ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana yang berupa Bahasa Logika, matematika dan statistika.. Bahasa merupakan komunikasi verbal yang dipakai dalam berbagai proses berfikir ilmiah dimana bahasa merupakan alat berfikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan fikiran tersebut kepada orang lain.
Ditinjau dari pola berfikirnya maka ilmu merupakan gabungan antara berfikir deduktif dan berfikir induktif . untuk itu maka penalaran ilmiah menyadarkan diri pada proses logika deduktif dan logika deduktif.Matematika memiliki peranan yang sangat penting dalam berfikir deduktif ini, sedangkan statistik mempunyai peranan penting dalam berfikir induktif. Proses pengujian dalam kegiatan ilmiah mengharuskan kita menguasai metode penelitian ilmiah yang pada hakekatnya merupakan mengumpulkan fakata untuk mendukung atau menolak hipotesa yang diajukan. Kemampuan berfikir ilmiah yang baik harus didukung oleh penguasaan sarana berfikir ini dengan baik.

Rabu, 03 Februari 2010

sejarah pendidikan

“ PERINTIS PENDIDIKAN ”

Ada banyak pendapat tentang pendidikan yang diutarakan oleh Suryadi Suryaningrat” saat dia baru tiba dari Belanda. Kebanyakan pendapat itu berdasarkan dua hal dasar. Yang pertama, Pendidikan di Indonesia beradaptasi pada kebutuhan sosial Indonesia. Yang kedua, pendidikan di Indonesia harus mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan antara masyarakat Indonesia.

Setelah kembali dari Belanda, Suwardi Suryaningrat bergabung untuk mengurus “ Sekolah Adi dharma “ yaitu sekolah privat yang dibangun pada tahun 1915, Dia merubah namanya menjadi Ki Hajar Dewantara. Dia menerapkan ilmu pengetahuannya yang didapat dari Belanda di sekolah ini. Metode yang diterapkan berdasarkan teori Montessori dan Tagore, dengan beberapa modifikasi.Sedangkan Konsepnya mengadopsi dari teori Montessori “ Selalu berkreasi dalam suasana kebebasan dan menghargai karakter Individu ( Pribadi )”

Pada tahun 1922, Ki Hajar Dewantara membangun “ Taman Siswa “ yang berhubungan dengan kelembagaan pendidikan. Setelah Republik Indonesia merdeka pada tahun 1945, Ki Hajar Dewantara ditunjuk sebagai menteri pendidikan yang pertama, tetapi dia tidak menikmatinya. Jadi dia tidak lama menjabat sebagai Menteri. Dia lebih senang mengurus sekolahnya.

Sepanjang hidupnya dia curahkan untuk mengembangkan Taman Siswa. Dia wafat pada tahun 1959, tapi ide-ide dan Taman Siswanya tidak akan pernah mati.